WHAT'S NEW?
Loading...

Kamis, 16 Oktober 2014

Kebijakan Pertanian di Lampung

                      PENDAHULUAN
Dalam upaya memenuhi kebutuhan daging nasional, pemerintah pada era
periode awal 2005 telah mencanangkan kebijakan swasembada daging nasional
dimana Provinsi Lampung merupakan salah satu wilayah yang diandalkan untuk
mendukung kebijakan tersebut. Seperti diketahui bahwa wilayah Provinsi
Lampung merupakan salah satu wilayah lumbung ternak nasional khususnya
ternak sapi potong. Berdasarkan kebijakan program tersebut wilayah ini ditetapkan sebagai salah satu lokasi sentra ternak andalan nasional dari 11(sebelas) lokasi provinsi lainnya. Sementara data pertumbuhan populasi ternak
selama kurun waktu 10 tahun terakhir ( 1997 – 2006) diwilayah ini menunjukkan
bahwa laju pertumbuhan populasi ternak diwilayah ini cenderung negatif sebesar
– 2,45 % rata-rata pertahun. Dimana pada tahun 1996 jumlah populasi ternak
sapi potong adalah sebanyak 521.565 ekor dan turun menjadi 417.129 ekor
pada tahun 2006 (Dinas Peternakan Prov. Lampung, 2007)
         
          Tingginya laju permintaan ternak oleh konsumen setempat maupun oleh
konsumen luar daerah menyebabkan wilayah ini semakin lama cenderung
mengalami defisit ternak. Berdasarkan hal tersebut maka pemerintah daerah
setempat melalui Dinas Peternakan Provinsi telah mengambil langkah kebijakan.
Diantaranya adalah kebijakan peningkatan populasi ternak sapi potong dan
ternak potong lainnya, yang didukung oleh adanya ketersediaan modal usaha
yang telah disediakan oleh pemerintah maupun lembaga finansial lainnya dalam
berbagai bentuk pinjaman. Kebijakan meningkatkan jumlah populasi ternak
khususnya sapi potong telah diupayakan baik dengan cara peningkatan kinerja
Inseminasi Buatan (IB), juga ditempuh dengan cara mendatangkan ternak dari
luar wilayah bahkan impor. Akan tetapi upaya tersebut belum dapat mengatasi
defisit populasi ternak sapi di wilayah tersebut. Beberapa kegiatan lain yang
selama ini telah telah di tempuh diantaranya adalah pembinaan penyebaran dan
pengembangan ternak milik pemerintah melalui sistem gaduhan
(Full Inkind).
Selain bersumber dari dana APBD I sistim ini juga didanai dari dana Bantuan
Presiden (BANPRES). Dimana sapi yang berasal dari Banpres tersebut saat ini
telah mencapai 4858 ekor yang tersebar di delapan wilayah kabupaten, yaitu
Kabupaten Kabupaten Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Selatan dan
lampung Barat, Tulang Bawang, Tanggamus, Way Kanan dan Kabupaten
Lampung Timur.
Perkembangan populasi ternak di wilayah Provinsi Lampung pada
dasarnya merupakan kinerja keberhasilan pelaksanaan beberapa program atau
kegiatan yang telah lama dilakukan yang sampai saat ini kegiatannya masih
berjalan. Baik program pengembangan ternak yang telah berjalan lama maupun
program pengembangan ternak sapi potong yang sedang/masih perjalan . Tabel
1 merupakan keragaan perkembangan populasi ternak besar dan ternak kecil di
wilayah Provinsi Lampung selama 5 (lima) tahun terakhir ( 2003 – 2007) yang
yang berasal dari proyek APBD (Desentralisasi), proyek APBN (Dekonsentrasi)
serta proyek anggaran rutin (Dinas Peternakan Prov. Lampung Thn 2001 s/d
2006). 
        Sebagai tindak lanjut dari kebijakan revitalisasi Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan, maka pembangunan dibidang peternakan di wilayah ini telah
memfokuskan pada 3 program kegiatan utama.
Tabel 1 : Perkembangan Populasi Besar dan Ternak Kecil di Wilayah Propinsi
               Lampung Selama 5 Tahun Terakhir 2003 – 2007.

Jenis Ternak
2003
2004
2005
2006
2007
-Sapi potong
-Sapi perah
-Kerbau
-Kuda
-Kambing
-Domba
-Babi

387.350
112
52.351
196
810.456
66.938
83.131

391.846
118
52.203
176
824.235
67.909
81.556

417.129
129
49.219
192
927.736
75.556
64.311

401.636
198
36.408
206
798.816
70.884
60.144

410.165
230
38.991
196
955.901
83.382
63.092

Sumber : Dit. Jend Peternakan (BPS), 2008

Dimana ketiga program tersebut adalah Program Pengembangan Agribisnis,
Program Ketahanan Pangan dan Program Kesejahteraan Petani. Informasi
menunjukkan bahwa berdasarkan dana pembangunan peternakan yang ada,
maka pada tahun anggaran 2006 Dinas Peternakan Provinsi Lampung telah
mendapatkan dana sebesar Rp 20,94 M. Dimana dana tersebut berasal dari
dana APBD sebesar Rp 6,8 M dan berasal dari APBN sebesar Rp 14,14 M. Dari
besarnya dana pembangunan peternakan tersebut besarnya dana dekosentrasi
(APBN) sebesar Rp 14,14 M diperuntukkan untuk membiayai kegiatan program
Pengembangan Agribisnis Peternakan sebesar Rp 0,76 M, Program
Peningkatan Ketahanan Pangan sebesar Rp 4,61 M , Program Peningkatan
Kesejahteraan Petani sebesar Rp 0,20 M, disamping masih ada beberapa
program kegiatan lainnya. Sementara dana pembangunan yang berasal dari
APBD sebesr Rp 6,84 M diperuntukkan untuk membiayai kegiatan Program
Pengembangan Komoditas Unggulan sebesar Rp 1,28 M, Program Intensifikasi
Pertanian sebesar Rp 3,62 M dan belanja langsung sebesar Rp 0,35 M. 
Kebijakan Pengembangan Populasi Ternak
         Dalam upaya pelaksanaan kebijakan pengembangan populasi ternak
maka penekanan terhadap kinerja pemberdayaan kelompok tani ternak diwilayah
ini telah menjadi kegiatan utama yang di tempuh. Dalam upaya pemberdayaan
kelompok tani ternak tersebut, maka pada tahun 1998 telah dialokasikan dana
pengembangan ternak dengan pola BLM (Bantuan Langsung Masyarakat).
Dimana dana tersebut dimanfaatkan oleh kelompok untuk pengembangan ternak
sesuai dengan kebutuhan kelompok dan spesifikasi lokasi. Untuk kelompok
ternak sapi potong, dana bantuan program tersebut dapat berupa program
UPSUS Gema Proteina, program PKP, program PPA disamping program
lainnya. Secara spesifik beberapa program pengembangan ternak yang selama
ini dilakukan di wilayah Provinsi Lampung ditampilkan
dalam tabel 1.
Sejalan dengan adanya program kebijakan pengembangan ternak
ruminansia besar khususnya ternak sapi potong di wilayah Provinsi Lampung,
maka beberapa program yang ada umumnya merupakan program lanjutan dari
tahun-tahun sebelumnya yang kegiatannya lebih ditekankan pada aspek
pembinaan. Sebagai contoh adalah pembinaan Program Ketahanan Pangan
(PKP) yang pada tahun 1999 kegiatan ini dilaksanakan di 5(lima) kabupaten
yaitu Kabupaten Lampung Tengah, Way Kanan, Lampung Utara, Tulang
Bawang dan Kabupaten Lampung Selatan. Pada awal tahun tersebut (1999)
telah disalurkan sapi betina sebanyak 235 ekor disamping prasarana lainnya
seperti kandang kolektif, alat IB, obat-obatan dan kendaraan roda dua.
Pada tahun 2001 Program Pemberdayaan Agribisnis Petani di Perdesaan
di wilayah Provinsi Lampung telah tersalur ternak sapi untuk digemukkan
terutama dialokasikan di wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 75 ekor
dan di wilayah Kabupaten Tulang Bawang sebanyak 61 ekor. Sementara untuk
kegiatan proyek intensifikai akseptor telah tersalurkan ternak sapi potong ke
Kabupaten Lampung Tengah sebanyak 75 ekor dan Kabupaten Tanggamus
sebanyak 90 ekor (Dinas Peternakan Provinsi Lampung, 2001). 
Program-program pengembangan ternak :
Dalam upaya meningkatkan jumlah populasi ternak di wilayah Provinsi
Lampung, maka beberapa program pengembangan telah dan sedang
dilaksanakan diwilayah ini, beberapa jenis program diantaranya adalah sebagai
berikut :
a.Program Pengembangan Agribisnis Peternakan:
Program Pengembangan Agribisnis Peternakan (PAP) dimana program ini
lebih memfokuskan pada kegiatan identifikasi potensi pengembangan komoditas
ternak unggulan tertentu dalam suatu kawasan. Proses terbentuknya kawasan
peternakan di berbagai wilayah pada dasarnya didukung oleh faktor-faktor
seperti kesesuaian agroekosistem dan agroklimat. Sehingga berpotensi untuk
dikembangkan menjadi kawasan agribisnis yang berbasis peternakan baik pada
wilayah yang telah berkembang maupun pada wilayah yang belum berkembang
namun memiliki prospek untuk lebih dikembangkan.
Pada tahun anggaran 2002 program ini telah dikembangkan di 7(tujuh)
kabupaten, sebagai sentra pengembangan ternak baik ternak sapi potong, babi,
itik, kambing maupun sapi perah. Khusus untuk pengembangan ternak sapi
potong telah dialokasikan di 3(tiga) kabupaten masing-masing Kabupaten Way
Kanan mendapat bantuan ternak sapi potong untuk penggemukan sebanyak 50
ekor, Kabupaten Lampung Barat mendapat bantuan ternak sapi potong untuk
usaha pengembangan dan Kabupaten Tanggamus sebanyak 56 ekor untuk
usaha penggemukan. Pada tahun anggaran 2003 program ini diperluas menjadi
10 (sepuluh) kabupaten/kota, sementara khusus untuk pengembangan ternak
besar (sapi potong) disalurkan di 4 (empat) kabupaten yaitu masing-masing di
Kabupaten Lampung Timur sebanyak 54 ekor, Tulang Bawang sebanyak 50
ekor, Lampung Tengah sebanyak 50 ekor dan Kota Bandar Lampung sebanyak
44 ekor.
b. Program IFAD :
Program Pengembangan Ternak lainnya adalah oleh IFAD, hasil evaluasi
yang dilakukan pada tahun 2001 terhadap program pengembangan ternak yang
dilakukan melalui pola IFAD menunjukkan bahwa jumlah populasi ternak sapi
milik pemerintah dengan pola sistim semi gaduhan adalah sebanyak 16.187 ekor
dengan perincian jumlah induk baik jantan maupun betina sebanyak 13.168 ekor
sedangkan anakannnya sebanyak 3.019 ekor. Kegiatan ini merupakan program
yang bersumber dana dari APBN dan juga bersumber dari Eks IFAD. Sementara
pada tahun 2002 jumlah populasi ternak berkembang menjadi 14.231 ekor
dengan perincian jumlah induk baik jantan maupun betina sebanyak 11.562 ekor
sedangkan anakannya sebanyak 2.669 ekor. Pada posisi tahun 2003 jumlah
populasi ternak turun menjadi 10.685 ekor dengan perincian jumlah induk baik
jantan maupun betina sebanyak 8.922 ekor sedangkan anakannya sebanyak
1.763 ekor. Sementara pada posisi terakhir tahun 2005 dengan pola sistim semi
gaduhan adalah sebanyak 6.818 ekor dengan perincian jumlah induk baik jantan
maupun betina sebanyak 5.854 ekor sedangkan anakannya sebanyak 964 ekor.
c. Program Pengembangan Desa Model:
Program Pengembangan ternak lain yang dilakukan oleh pemerintah
daerah adalah pengembangan ternak Desa Model, yaitu merupakan salah satu
Program pengembangan ternak sapi potong yang dicanangkan oleh pemerintah
daerah Provinsi Lampung adalah program pengembangan Desa Model yang
dimulai pada tahun 1996/1997 dengan menyebarkan ternak sapi potong kepada
masyarakat desa terpilih melalui sistem gaduhan. Penyebaran ternak diawali
dengan ternak sejumlah 111 ekor yang di sebar di 4 kabupaten yaitu Kabupaten
Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan dan Kabupaten
Tanggamus. Dari jumlah ternak yang disebarkan tersebut maka pada posisi akhir
tahun 2001 jumlah populasi ternak yang ada adalah sebanyak 131 ekor, terdiri
dari induk jantan dan betina sebanyak 114 ekor dan anak jantan dan betina
sebanyak 17 ekor. Sementara pada posisi terakhir tahun 2005 populasinya
menurun menjadi 82 ekor dengan perincian induk betina maupun jantan
sebanyak 74 ekor dan anakan sebanyak 8 ekor.
d. Program pengembangan lainnya.
Sementara Program Pengembangan Ternak potong lainnya adalah
program SPAKU, KSP, CLS, BLM/PMUK serta program-program lainnya yang
dilakukan oleh lembaga departemen diluar Departemen Pertanian.
-Program SPAKU :
Program pengembangan ternak SPAKU yang pada tahun anggaran
1997/1998 Pemerintah Daerah Provinsi Lampung telah menyebarkan ternak
dengan model Sentra Pengembangan Agribisnis Komoditas Unggulan (SPAKU)
yang didukung oleh proyek P2RT Kanwil Dep. Tan Prov. Lampung. Jumlah
ternak sapi potong yang di salurkan ke peternak di Kabupaten Tulang Bawang
sebanyak 440 ekor dimana induk jantan sebanyak 40 ekor dan induk betina
sebanyak 400 ekor. Program ini mengalami perkembangannya cukup baik, data
tahun 2001 jumlah sapi yang ada adalah sebanyak 528 ekor yang melibatkan
220 KK peternak. Berdasarkan hasil laporan tahunan Dinas Peternakan Thn
2002, disebutkan bahwa program SPAKU sapi potong dialokasikan di Kabupaten
Tulang Bawang, posisi akhir populasi ternak program ini adalah sebanyak 528
ekor. Data hasil evaluasi tahun 2005 terhadap perkembangan program ini belum
ada laporannya.
Program Pengembangan Inseminasi Buatan (IB)
Wilayah Provinsi Lampung dapat meningkatkan peran Inseminasi Buatan
setelah didukung oleh program UPTD IBBTKAN. Sejalan dengan perencanaa
pembangunan
khususnya yang
  berkaitan
 dengan masalah program
swasembada daging 2010, Direktorat Jenderal Peternakan telah mencanangkan
 program swasembada daging sapi 2010,  maka  wilayah Provinsi Lampung
dicanangkan sebagai wilayah kategori kedua yaitu daerah pengembangan ternak
sapi potong maupun kerbau dengan menekankan campuran antara IB dan kawin
alam sebagai prioritasnya.
Untuk mencapai sasaran tersebut Dit. Jend. Peternakan telah menyusun 7
kegiatan prioritas utama yaitu (a) optimalisasi akseptor dan kelahiran IB/KA, (b)
pengembangan RPH dan pengendalian pemotongan betina produktif, (c)
penyediaan induk bibit, (d) penanganan gangguan reproduksi dan keswan, (5)
distribusi pejantan unggul, (6) pengembangan pakan local, (7) pengembangan
SDM/kelembagaan. Dalam upaya mencapai sasaran tersebut, dan seperti telah
diketahui bahwa wilayah Provinsi Lampung ditentukan sebagai daerah campuran
IB dan kawin alam, maka prioritas kegiatan lebih difokuskan pada (a) kegiatan
perbaikan dan penyediaan bibit, (b) pengembangan pakan lokal (c) Optimalisasi
akseptor IB dan kelahiran dan (d) intensifikasi kawin alam. Dalam program
tersebut wilayah Provinsi Lampung telah ditargetkan tambahan penyediaan
daging sebanyak 4.812 ton setara 26011 ekor ternak sapi. Hal ini perlu ditempuh
melalui kegiatan Inseminasi Buatan sebesar 50 % dan kawin alam 50 %. 
KESIMPULAN
Menurut saya Provinsi Lampung merupakan salah satu wilayah lumbung ternak nasional
khususnya ternak sapi potong. Berdasarkan kebijakan program tersebut wilayah
Lampung ditetapkan sebagai salah satu lokasi sentra ternak andalan nasional dari 11
(sebelas) lokasi provinsi lainnya. Tingginya laju permintaan ternak oleh
konsumen setempat maupun oleh konsumen luar daerah menyebabkan wilayah
ini semakin lama cenderung mengalami defisit ternak. Berdasarkan hal tersebut
maka pemerintah daerah setempat melalui Dinas Peternakan Provinsi Lampung telah
mengambil langkah kebijakan. Diantaranya adalah kebijakan peningkatan
populasi ternak sapi potong dan ternak potong lainnya. Dalam upaya
meningkatkan jumlah populasi ternak di wilayah Provinsi Lampung, maka
beberapa program pengembangan telah dan sedang dilaksanakan diwilayah ini,
beberapa jenis program diantaranya. Ada beberapa instansi pemerintan non
Departemen Pertanian yang ikut berpartisipasi dalam mengembangkan ternak
sapi potong di wilayah Provinsi Lampung. Diantaranya adalah Departemen
Sosial, Departemen Kehutanan dan Departemen Transmigrasi, selain juga
dilaksanakan oleh Departemen Pertanian sendiri. Hasil cukup nyata diantaranya
bahwa disamping banyaknya peternak yang mendapat bantuan program maka
keberhasilan lainnya adalah bahwa seorang peternak mampu menggemukkan
sapi potong jantan sebanyak 25,80 ekor/tahun/KK. 
Begitulah kebijakan pertanian yang ada dilampung , semoga semakin lama pertanian di daerah maupun dipusat semakin maju .



8 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. KABAR BAIK!!!

      Nama saya Lady Mia, saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman agar sangat berhati-hati, karena ada penipuan di mana-mana, mereka akan mengirim dokumen perjanjian palsu kepada Anda dan mereka akan mengatakan tidak ada pembayaran di muka, tetapi mereka adalah penipu , karena mereka kemudian akan meminta pembayaran biaya lisensi dan biaya transfer, jadi berhati-hatilah terhadap Perusahaan Pinjaman yang curang itu.

      Perusahaan pinjaman yang nyata dan sah, tidak akan menuntut pembayaran konstan dan mereka tidak akan menunda pemrosesan transfer pinjaman, jadi harap bijak.

      Beberapa bulan yang lalu saya tegang secara finansial dan putus asa, saya telah ditipu oleh beberapa pemberi pinjaman online, saya hampir kehilangan harapan sampai Tuhan menggunakan teman saya yang merujuk saya ke pemberi pinjaman yang sangat andal bernama Ms. Cynthia, yang meminjamkan saya pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp800,000,000 (800 juta) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa konstan pembayaran atau tekanan dan tingkat bunga hanya 2%.

      Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah yang saya terapkan dikirim langsung ke rekening bank saya tanpa penundaan.

      Karena saya berjanji bahwa saya akan membagikan kabar baik jika dia membantu saya dengan pinjaman, sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman dengan mudah tanpa stres atau penipuan
      Jadi, jika Anda memerlukan pinjaman apa pun, silakan hubungi dia melalui email nyata: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com dan atas karunia Allah, ia tidak akan pernah mengecewakan Anda dalam mendapatkan pinjaman jika Anda mematuhi perintahnya.
      Anda juga dapat menghubungi saya di email saya: ladymia383@gmail.com dan Sety yang memperkenalkan dan memberi tahu saya tentang Ibu Cynthia, ini emailnya: arissetymin@gmail.com

      Yang akan saya lakukan adalah mencoba untuk memenuhi pembayaran cicilan pinjaman saya yang akan saya kirim langsung ke rekening perusahaan setiap bulan.
      Sepatah kata cukup untuk orang bijak.

      Hapus
  2. blog ini judulnya kebijakan pertanian di lampung, knapa cuman di jelas kan cuman perternakan saja, mana tentang pertaniannya Gan???

    BalasHapus
  3. saya menilai bagus tentang penjelasan artikelnya, saya juga setuju dengan pendapat tio no, judul dan isi artikel ini sangat berbeda mas, mungkin bisa untuk di tambahkan atau di perbaiki. biar pembacanya lebih bisa memahami.

    BalasHapus
  4. artikel yang anda buat tentang Kebijakan Pertanian di Lampung tetapi mengapa isi yang anda bahas tentang Kebijakan Pengembangan Populasi Ternak???patuk qb tu salah bigal

    BalasHapus
  5. iyaa ternak itu adalah salah satu kebijakan yang ada dilampungg

    BalasHapus
  6. judulnya tentang kebijakan pertanian ? tapi kok yg dibahas cman perternakan.. yg ngetik merem yaa.. -_-

    BalasHapus
  7. Saya akan sangat merekomendasikan layanan pendanaan meridian Le_ kepada siapa saja yang membutuhkan bantuan keuangan dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi saya memuji diri sendiri dan staf Anda untuk layanan luar biasa dan layanan pelanggan, karena ini merupakan aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi pelanggan seperti saya. Semoga Anda mendapatkan yang terbaik untuk masa depan. Layanan pendanaan meridian adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman yang mudah, di sini ada email .. lfdsloans@lemeridianfds.com Atau bicaralah dengan Bpk. Benjamin Di WhatsApp Via_. 1-989-394-3740
    Terima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dalam hati yang tulus, saya selamanya berterima kasih.

    BalasHapus