Dengan
bertambahnya usia dunia yang semakin tua, maka bertambah maju pula seluruh
perkembangan yang ada di dalamnya. Sifat manusia yang dapat bertumbuh dan
berkembang juga merambah pula pada apa-apa yang disentuh oleh manusia itu
sendiri. Salah satu perkembangan yang sigifikan dari abad 19 ke abad 20 adalah
teknologi, dan yang percepatannya tinggi adalah teknologi informasi dan
komunikasi (TIK).Disisi
lain sektor pertanian di Indonesia masih dianggap strategis, bukan saja karena
sector ini mampu menyediakan lapangan pekerjaan, pendorong munculnya industri
baru atau kegiatan ekonomi yang lain. Tetapi juga berperan sebagai sumber
penyedia pangan. serta mampu menyumbang devisa nasional.
Melihat
dari pentingya sektor pertanian bagi kehidupan manusia seperti yang di jelaskan
di atas, maka perkembangan dan masa depan pertanian perlu diperhatikan demi
menjaga kelangsungan hidup manusia dimana pada jaman sekarang ini pertanian sering
terabaikan, kita lihat dan yang kita rasakan sekarang ada Global warming,
banyak konversi lahan pertanian, perubahan iklim yang tidak menentu, dll. yang
menjadi pertanyaan adalah, adakah pengaruh atau keterkaitan antara perkembangan
teknologi informasi dengan sektor pertanian ??
Dalam
bidang pertanian khususnya Agribisnis E-Agribussiness muncul bersama dengan
pemanfaatan yang lazimya disebut e-business atau e-commerce. Digital divice
membahas soal kesenjangan pemanfaatan ICT, asumsi dasarnya adalah siapa yang
terlambat memanfaatkan ICT, maka terlambat pula memperoleh informasi baik itu
bidang ekonomi, sosial, politik dan sebagainya. Dalam artikel yang
berjudul;Applying Communication Theory to Digital Divice’ research Mason dan
Hecker (2003) menjelaskan khususnya pembuat keputusan , yang tidak menguasai
ICT akan kalah cepat dan kalah akurat bila dibandingkan dengan pembuat
keputusan yang dibuat berdasarkan Informasi yang dikumpulkan menggunakan ICT.
Sebagai contoh kita lihat pada web www.deptan.go.id disana ada situs pusdatin yang
melayani kebutuhan data dan informasi sektor pertanian yang meliputi data dan
informasi produksi dan konsumsi, perdagangan dan pemasaran dalam maupun luar
negeri, data sumberdaya dan kelembagaan, serta data administrasi termasuk
informasi terkini mengenai peraturan perundangan yang berlaku di sektor
pertanian. Sebagian data dan informasi telah tersedia dalam media elektronik
yang dapat diakses melalui situs web Deptan. Disamping itu tersedia pula data
dalam media cetak seperti buku statistik pertanian, bulletin, dan newsletter.
Oleh
sebab itu, upaya mengurangi gap (kesenjangan) penguasaan ICT ini menjadi amat
penting.
Bayak pihak telah menyadari pentingnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) begitupula dampak ICT dalam bidang pertanian. Pihak pemerintah juga sudah merespon dengan cukup bagus. Hal ini dapat dilihat dalam program RENSTRA (rencana strategsis) 2005-2009. Departemen pertanian dalam kebijakan operasional (Anonim, 2005) telah disusun beberapa program yang garis besarnya dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu : pengembangan dan penyelenggaraan Sistem Informasi dan Statsitik Pertanian, peningkatan Pemanfatan dan Penyebaran Informasi, peningkatan kualitas Sumberdaya manusia dalam bidang statistik dan Sistem Informasi, serta pengembangan dan Penataan kelembagaan sistem Informasi
Keempat kebijakan tersebut menyangkut pemanfatan ICT untuk pembangunan pertanian, meningkatkan kualitas komunikasi diberbagai bidang subsektor pertanian melalui penguasaan dan penerapan telnologi informasi dan Komunikasi (ICT) dalam meperkuat daya saing sector pertanian dalam menghadapi tantangan global.
Bayak pihak telah menyadari pentingnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) begitupula dampak ICT dalam bidang pertanian. Pihak pemerintah juga sudah merespon dengan cukup bagus. Hal ini dapat dilihat dalam program RENSTRA (rencana strategsis) 2005-2009. Departemen pertanian dalam kebijakan operasional (Anonim, 2005) telah disusun beberapa program yang garis besarnya dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu : pengembangan dan penyelenggaraan Sistem Informasi dan Statsitik Pertanian, peningkatan Pemanfatan dan Penyebaran Informasi, peningkatan kualitas Sumberdaya manusia dalam bidang statistik dan Sistem Informasi, serta pengembangan dan Penataan kelembagaan sistem Informasi
Keempat kebijakan tersebut menyangkut pemanfatan ICT untuk pembangunan pertanian, meningkatkan kualitas komunikasi diberbagai bidang subsektor pertanian melalui penguasaan dan penerapan telnologi informasi dan Komunikasi (ICT) dalam meperkuat daya saing sector pertanian dalam menghadapi tantangan global.
Agribisnis
lazimnya didefinisikan sebagai rangkaian kegiatan mulai dari proses produksi
panen, pasca panen pemasaran dan kegiatannya lainnya yang berkaitan dengan
kegiatan pertanian (Soekartawi, 2003). Karena ICT juga merambah pada kegiaatn
pertanian maka munculah istilah e-Agriculture atau e-Agribusiness, yaitu
pemanfatan ICT dibidang pertanian atau bisnis dibidang pertanian.
e-Agribusiness adalah e-commerce yaitu e (elektronika) dan commerce
(perdagangan), maka pengertiannya sebagai kegiatan perdagangan melalui jasa
elektronika. Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat, maka penggunaan
jasa elektronika dalam perdagangan juga berkembang pesat.
E-Agribusiness
menjadi
penting dan banyak dipakai para businessmen bukan saja untuk
produkproduk pertanian tetapi juga produk lain yang berkaitan dengan pertanian,
misalnya bidang jasa pertanian (Soekartawi, 2005a dan b). Keunggulan
e-Agribusiness, antara lain adalah karena pertimbangan sebagai berikut:
- Mengurangi biaya. Sebagai contoh: Komunikasi bisnis yang semula dilaksanakan dengan menggunakan telpon jarak jauh, fax dan surat-menyurat dapat digantikan dengan mengirim e-mail, chatting sehingga biaya menjadi lebih murah.
- Menghemat waktu. Komunikasi dengan caracara lama seperti penggunaan telpon, fax dan surat-menyurat tentu memerlukan waktu yang lama. Maka dengan memanfaatkan internet, apakah itu melalui teknik mengirim e-mail, teknik chatting, maka waktu dapat dihemat.
- Mengintegrasikan supply chain secara lebih mudah dan singkat. Dengan memanfaatkan internet, maka betapapun kompleksnya mekanisme perdagangan (misalnya supply chain), dapat disederhanakan dengan mekanisme yang tersedia di internet.
- Menjadi ajang promosi yang ‘mendunia’ dengan biaya yang murah. Dengan memanfaatkan internet, maka perusahaan tersebut menampakkan market exposure yang dapat diketahui oleh masyarakat dunia,
- Merupakan diversifikasi pembentukan keuntungan perusahaan. Disamping keuntungan yang dihasilkan dari cara-cara lama yang tidak menggunakan internet, kini ada alternatif baru, yaitu bisnis dengan memanfaatkan internet yang merupakan revenue stream baru.
- Memperpendek waktu product cycle. Dengan memanfaatkan internet, maka product cycle menjadi lebih pendek, sehingga proses berbisnis menjadi lebih banyak, dan pada akhirnya keuntungan juga akan lebih besar.
- Meningkatkan customer loyality . Dalam bisnis modern, maka masalah kepuasan pelanggan menjadi acuan. Makin loyal pelanggan, makin baik bagi perkembangan perusahaan. Pemanfaatan internet, dalam banyak kenyataan, mampu meningkatkan loyalitas pelanggan ini.
Menurut
Soekartawi (2002) dalam bukunya ’Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian:
Teori dan Aplikasinya’ menyatakan bahwa e-Agribusiness itu adalah
suatu alat saja
untuk
memasarkan produk-produk pertanian melalui keunggulan internet. Karena
merupakan alat, maka e-Agribusiness akan berhasil atau tidak, amat
tergantung dari:
- Koneksi internetnya (apakah komputernya tersambung dengan internet secara baik dan cepat);
- Kualitas alatnya itu sendiri (software yang dipergunakan dan tampilan serta kelengkapan informasi yang tersedia); dan
- Bagaimana kualitas orang yang mengaplikasikan alat tersebut (sangat tergantung dari kepiwaian orang yang mengoperasikannya).
Untuk
mengatasi kelambanan perkembangan e-Agribusiness di Indonesia, maka
disarankan halhal sbb: (i). Meningkatan infrastuktur ICT sampai pada pedesaan,
(ii). Mengembangkan softwares yang mudah diikuti, (iii). Mengembangkan
kualitas SDM melalui pelatihan-pelatiahan, (iv). Mendekatkan ICT ke
pedesaan agar ICT merupakan teknis yang tidak menakutkan. Maju Terus
Pertanian
Sumber : https://imamahmadmaulana.wordpress.com/2009/12/15/e-agribusiness-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar